Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Belum Pernah Pulang Sejak Lulus Pendidikan, Anggota Polri Ini Dijemput Ayahnya dalam Kondisi Tak Bernyawa, Begini Kisah Harunya yang Berjuang Demi Negara
Gridhot.ID - KKB Papua memang masih sering melakukan serang di berbagai wilayah.
Dikutip Gridhot dari Tribunnews, yang terbaru di tahun 2022, KKB Papua diketahui telah membunuh 8 petugas yang sedang membenahi tower komunikasi di Papua.
Memang sudah sejak lama KKB Papua membuat ulah di tanah tersebut.
Salah satu kisah yang mengharukan terjadi di tahun 2019 lalu di Nduga, Papua.
Kala itu kontak senjata antara Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua dengan aparat kembali terjadi di Nduga.
Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari Antara, KKB terlibat kontak tembak dengan anggota Brimob yang tergabung dalam Satgas Nemangkawi di Mugi, Kabupaten Nduga , Rabu (20/3/2019).
Akibat kontak tembak dengan KKB tersebut, satu anggota Brimob gugur dan dua lainnya luka berat.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 07.20 WIT itu terjadi saat anggota sedang melaksanakan pengamanan bandara dalam rangka pendorongan logistik serta untuk pendaratan helikopter yang membawa Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Tindak, Kombes Pol. Jhon Sitanggang, S.I.K., bersama tim..
Kapolda Papua Irjen Pol Martuani Sormin kepada Antara, Rabu (20/3/2019), membenarkan terjadinya insiden yang menyebabkan meninggalnya satu anggota Brimob itu.
Memang benar ada kontak tembak antara anggota brimob dengan kkb hingga menewaskan satu anggota brimob dan dua anggota lain terluka.
Korban saat itu langsung dievakuasi ke RSUD Timika menggunakan helikopter.
Dikutip Gridhot.ID dari Tribratanews, anggota brimob yang menjadi korban dalam kontak tembak tersebut adalah Bharada Aldy, sedangkan yang terluka yakni Ipda Arif Rahman dan Bharada Ravi Fitrah Kurniawan.
Bharada Aldy meninggal dunia dengan luka tembak di bahu bagian ketiak kanan.
Sementara Ipda Arif Rahman menderita luka tembak di bahu kiri, tembus punggung belakang dan Bharada Ravi Fitrah Kurniawan menderita luka tembak di pinggang kanan belakang.
Anggota Brimob terlibat kontak senjata dengan KKB Papua.
Sosok Bharada (Anumerta) Muhammad Aldy, anggota Resimen II Pasukan Pelopor Brimob Kelapa Dua Jakarta, korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kabupaten Nduga, Papua, menjadi perbincangan masyarakat di Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara.
Aldy diketahui merupakan tulang punggung dari keluarganya yang tinggal di Kalimantan Utara.
Ia juga disebut kebanggaan keluarga dari ayahnya yang berprofesi sebagai buruh di Nunukan, Kalimantan Utara.
"Iya, (almarhum) termasuk tulang punggung dan kebanggaan pihak keluarga. Korban adalah putra dari seorang buruh di Nunukan, Kalimantan Utara," ujar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (20/3/2019).
Bharada Aldy merupakan anak kedua dari keluarganya.
Almarhum lahir pada 3 April 1997.
Dikutip dari Antara, sebelum memutuskan mendaftar Polri pada tahun 2017, Aldy bekerja sebagai buruh di Pelabuhan Tunon Taka, Kabupaten Nunukan, membantu ayahnya.
Amir, ayah Bharada (Anumerta) Aldy, di Nunukan, Kamis (21/3/2019) menuturkan, selepas tamat SMA pada tahun 2016, almarhum sempat menganggur satu tahun.
Pada saat menganggur, ia membantu ayahnya yang bekerja sebagai buruh angkut di pelabuhan.
Aldy sangat ingin menjadi anggota Polri sehingga orangtuanya mengizinkannya mendaftar Brimob pada 2017.
Fakta Sosok Bharada Aldy, Anggota Brimob yang Gugur Saat Kontak Senjata dengan KKB di Nduga Papua
Aldy sejak lulus tahun pendidikan Tamtama 2018 lalu, ia bertugas di Markas Komando Brimob Kelapa Dua Depok.
Kemudian pada bulan Februari 2019, almarhum mendapatkan penugasan di Papua.
Lebih dari sebulan ia ditugaskan dalam penjagaan keamanan di Nduga, Papua.
Ayahnya, Amir sangat sedih mendengar kabar anaknya meninggal dunia akibat luka tembak kelompok bersenjata di Kabupaten Nduga pada Rabu (20/3/2019) sekira pukul 08.00 wita.
Bharada Aldy bersama kawan-kawannya.
Amir mendapat kabar duka ketika melalui telepon saat sedang bekerja di Pelabuhan Tunon Taka.
"Saya sangat sedih pak," tutur dia sambil bergegas berangkat ke Tarakan menjemput jenazah anaknya yang rencananya tiba malam nanti dari Balikpapan menggunakan menggunakan pesawat Lion Air.
Amir menceritakan, sejak lepas pendidikan Polri, almarhum pada tahun 2018 langsung ditempatkan di Resimen II Pasukan Pelopor Brimob, Jakarta.
Selama itu pula belum pernah pulang ke Kabupaten Nunukan menemui orangnya hingga diberangkatkan oleh negara sebagai pasukan pengamanan di Kabupaten Nduga.
Almarhum Muhammad Aldy mendapat kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) satu tingkat menjadi Bhayangkara Satu (Bharatu).
Anggota Brimob terlibat kontak senjata dengan KKB Papua
Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa tiap anggota Polri yang gugur dalam tugas, berhadapan atau kontak langsung dengan pelaku tindak pidana atau kejahatan, akan langsung diproses untuk mendapatkan KPLB.
"Untuk anggota yang gugur atas nama Bharada Muhammad Aldy sudah mendapatkan kenaikan pangkat luar biasa 1 tingkat lebih tinggi, menjadi Bharatu," katanya.
Dilansir dari Tribunnews, Kamis pagi (21/3/2019) jam 07.00 WIT, jenazah almarhum Bharada Aldy akan diterbangkan dari Timika ke Jayapura.
Lalu pada pukul 11.00 WIT akan diterbangkan ke Makasar lanjut ke Balikpapan, kemudian ke Tarakan.
Jenazah dilaporkan tiba di Tarakan pada pukul 19.30 WIB dan dimakamkan pada hari Jumat (22/3/2019) siang di Taman Makam Pahlawan Jaya Sakti Nunukan.
Posting Komentar untuk "Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Belum Pernah Pulang Sejak Lulus Pendidikan, Anggota Polri Ini Dijemput Ayahnya dalam Kondisi Tak Bernyawa, Begini Kisah Harunya yang Berjuang Demi Negara"
Posting Komentar