10 Orang Terpeleset Saat Terjebak Banjir di Medan Hanya 4 Yang Selamat

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN --Sebanyak 10 orang terpeleset ke sungai saat terjadi banjir di Komplek Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Sumatera Utara akibat hujan deras sejak Kamis (3/12/2020) malam.

Dari 10 orang itu hanya empat orang yang dipastikan selamat, satu persatu korban meninggal ditemukan.

Terdapat empat orang korban yang masih dalam pencarian Komplek Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Jumat (4/12/2020) pagi.

Saksi mata, Deni Marpaung yang berhasil selamat saat kejadian menceritakan kronologi kejadian saat dirinya bersama 9 orang lainnya berada di perahu pada pukul 01.00 WIB.

"Itu sekitar jam 1 pagi, kami ada 10 orang itu terjatuh ikut ke aliran sungai jadi yang bisa diselamatkan tim SAR 4 orang, sisanya 6 orang yang jatuh tak bisa diselamatkan," tuturnya.

Dengan ditemukannya dua korban oleh Tim SAR, ia menjelaskan bahwa saat ini ada 4 orang korban lainnya yang masih dalam pencarian.

"Pertama Mama muda bawa anak 1, perempuan bawa anjing, Pak Herman dewasa 50-an tahun itu yang masih dicari. Yang sudah ditemukan tadi pakai jilbab tadi dan anak lajang namanya Heka. Yang tadi 2 berarti ada 4 lagi," tuturnya.

Deni menyebutkan bahwa bahwa penyebab dirinya bersama korban lainnya karena adanya orang yang terpeleset.

"Ada satu yang tidak bisa menahan kakinya lagi kami berdiri cuma di setapak gini, tidak tahan lagi, kesorong lah semua. Jadi waktu itu kami berdiri semua, jadi ada 1 yang tergelincir mendorong semua kedepan. inilah salah satu yang selamat kami 4 orang," ungkapnya

Sebelumnya dua korban meninggal ditemukan tim Basarnas banjir Jumat (4/12/2020) pagi.

Amatan tribunmedan.id, sekitar pukul 06.20 WIB, petugas Basarnas Medan menemukan sesosok mayat wanita 30-an tahun berkerudung hitam dengan baju lengan panjang merah.

Posisi korban berada di dekat Aliran Sungai Pantai Bokek. Tak lama berselang, petugas melihat lagi sesosok mayat pria 20-an tahun yang sudah meninggal dalam kondisi tegang mengenakan jaket kuning dan jelana jeans.

Pria tersebut dikenali identitasnya bernama Heka. Dengan ditemukannya dua mayat ini, total ada tiga orang yang menjadi korban keganasan banjir kali.

Satu pria ditemukan meninggal dunia di Perumahan Griya Nusa III Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Jumat (4/12/2020).

Jenazah Gadis 15 Tahun Ditemukan

Satu korban tewas akibat banjir Komplek Perumahan De Flamboyan, Desa Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, kembali ditemukan Jumat (4/12/2020) siang.

Dengan ditemukannya mayat tersebut total sudah ada 4 mayat yang ditemukan pada banjir di Tanjung Selamat Medan.

Korban ditemukan sekitar pukul 12.30 WIB tersebut berjenis kelamin perempuan diperkirakan berumur 15 tahun yang ditemukan di bawah Jembatan Sungai tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar.

Informasi yang dihimpun tribunmedan.id, korban tersebut bernama Dwi.

Terlihat jenazah sudah kaku dengan mengenakan pakaian yang lengkap, warga yang menemukan membawa korban ke daratan dan dimasukkan ke dalam kantong jenazah berwarna kuning.

Pengakuan warga yang menemukan, Hidayat menyebutkan ia bersama warga yang lain melihat korban hanyut.

"Karena kami lihat banjir nyebaranglah kami ke sawit-sawit jumpa mayat. Yang kami jumpai satu, jenis kelamin perempuan," tuturnya saat diwawancarai di lokasi.

Ia menyebutkan bahwa dirinya melihat dua mayat yang mengambang namun hanya satu yang dapat diselamatkan. "Sempat terlihat dua, tapi satu lagi enggak dapat," cetus Hidayat.

Sebelumnya dua korban meninggal dunia ditemukan tim Basarnas, Jumat (4/12/2020) pagi.

Posisi korban berada di dekat Aliran Sungai Pantai Bokek.

Tak lama berselang, petugas melihat lagi sesosok mayat pria 20-an tahun yang sudah meninggal dalam kondisi tegang mengenakan jaket kuning dan jelana jeans.

Pria tersebut dikenali identitasnya bernama Heka.

Pada dini hari sebelumnya satu pria ditemukan meninggal dunia di Perumahan Griya Nusa III Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, Medan, Jumat (4/12/2020)

Warga Mangkubumi, Gang Aceh Bawah, Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimon mulai kelaparan setelah daerah tempat tinggal mereka diterjang banjir.

Lapar dan kedinginan warga korban banjir pada Jumat (4/12/2020).

Kedinginan dan Lapar

Fatma (47) salah satu warga menyampaikan hingga tengah hari ini Pemko Medan belum mendirikan dapur umum.

"Sampai sekarang kami kelaparan, dan belum ada tenda atau dapur umum untuk kami bisa makan," ujar Fatma.

Padahal, Fatma dam Wiwi sekian dari korban banjir yang baru saka berhasil dievakuasi oleh warga lainnya pada Pukul 11 Siang.

Fatma mengaku terjebak sejak Pukul 02.00 WIB tadi malam dan baru berhasil diselamatkan warga sekitar Pukul 11 Siang ini.

Fatma menyampaikan, saat kejadian dia bersama anak dan suaminya telah tertidur. Lalu terbangun mendegar teriakan warga-warga lain.

Hendak menyelamatkan diri, tak sempat lagi lantaran air sudah naik.

Beruntung rumah Fatma memiliki loteng dan di sanalah dia berlindung dari seretan banjir bersama anak dan suaminya.

Demikian juga dengan tetangganya Wiwi (55). Mereka sama-sama terjebak, dan beruntung mereka bisa diselamatkan warga lain dengan batang pisang dan ban.

Sampai saat ini, warga Mangkubumi belum mendapat bantuan seperti makanan dan minuman. Dapur umum juga belum ada didirikan. (Tribun Medan/Victory Arrival/Arjuna Bakkara)

Posting Komentar untuk "10 Orang Terpeleset Saat Terjebak Banjir di Medan Hanya 4 Yang Selamat"